Ngidam Mitos atau Fakta ?


Ngidam adalah perilaku yang khas dari seorang perempuan yang sedang hamil. Yang mereka inginkan biasanya berupa makanan yang tiba-tiba terlintas dalam benak pikirannya atau mungkin makanan yang dulu tidak suka menjadi sesuatu yang diinginkan. Keinginan terhadap makanan tersebut menjadi sesuatu keinginan yang kuat dan hampir tidak bisa terbendung, sehingga meskipun terkadang sulit dan aneh, sebagai bukti sayang biasanya suami akan berusaha untuk dapat memenuhinya.

Seperti halnya dengan perilaku wanita hamil yang lainnya, istri saya pun mengalami hal yang sama ketika mengandung anak kami yang pertama. Perilaku ngidam istri saya dimulai ketika usia kandungan masih muda sampai dengan usia kandungan sudah masuk bulan kedelapan. Berbagai macam jenis makanan yang Ia inginkan, seperti keripik singkong balado yang ada di tukang sate padang, batagor, Mc Flurry, kentang goreng, buah-buahan, rujak dan pernah ingin beli siomay keliling tapi yang dipikul. Lalu apakah saya keberatan ketika diminta mencari dan membelikannya ? alhamdulillah selama itu masuk akal dan makanan yang diinginkan pun tidak aneh-aneh banget saya selalu berusaha memenuhinya walaupun bisanya saya agak sedikit menunda-nunda atau memberikan opsi lain ketika yang diminta lumayan sulit dapatnya. hehe..

Menurut buku yang pernah saya baca, banyak kalangan medis, ahli gizi dan literatur yang tidak membenarkan secara ilmiah adanya ngidam sebagai peristiwa medis-biologis. Namun demikian ada juga yang memperkirakan bahwa ngidam sebagai peristiwa kekurangan akan unsur tertentu dalam tubuh, sehingga sang ibu akan selalu ingin memakan makanan yang mengandung unsur yang dibutuhkan tersebut.  Misalnya tubuh si ibu sedang kekurangan vitamin C, maka dia ingin sekali makan buah jeruk atau ketika kekurangan vitamin A, si ibu ingin sekali mengkonsumsi wortel. Namun pendapat ini pun banyak juga yang membantahnya.  Yang jelas ketika hamil ibu sangat membutuhkan zat besi (fe) dan folat, sehingga ketika ibu ngidam seharusnya yang dia sangat ingin sekali makan adalah sayur-sayuran hijau. Tapi ko biasanya ngidamnya malah bakso, rujak atau batagor ya? hehe..

Terlepas ngidam itu adalah mitos atau fakta, kita sebagai seorang suami sebaiknya menyikapi hal tersebut dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Tidak usah menjadikannya sebuah beban atau bahkan sampai marah-marah karena istri minta dibelikan sesuatu yang aneh. Ingatlah bahwa sang istri sedang mengandung buah hati anda, jaga perasaan dan kondisinya agar ia tidak merasa stress sendiri, karena jika dia stress dan merasa tertekan dikhawatirkan dapat mengganggu terhadap pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya, yang tentu saja dapat merugikan semua.

Yang terakhir mungkin saja dia ngidam seperti itu hanya karena merasa mual, sehingga membutuhkan makanan yang diyakininya dapat menghilangkan rasa mual tersebut. 

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR)

Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada tiap 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi sebelum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi.  Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada 2 macam yaitu endogen dan eksogen.  Kematian bayi endogen atau yang umum disebut kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.  Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neonatal dan kematian bayi post-neonatal.  Karena kematian neonatal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan, maka program yang dapat dilakukan adalah berkaitan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil.  sedangkan untuk kematian pos-neonatal program yang dapat dilakukan adalah berkaitan dengan pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak.