Cara Membuat Kompos

Seperti halnya kita manusia, tumbuhan sebagai makhluk hidup juga membutuhkan makanan.  Makanan untuk tumbuhan didapat dari dalam tanah atau media tanam yang digunakan.  Tanah yang bagus untuk pertumbuhan adalah tanah yang mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan sebagai bahan makanan bagi tanaman.  Unsur hara yang terdapat dalam tanah akan terus berkurang, karena setiap harinya di isap oleh tanaman yang berada di atasnya. Apabila tidak di imbangi dengan penambahan unsur hara maka unsur hara dalam tanah akan terus berkurang, sehingga tanah menjadi miskin hara.  Untuk menjaga unsur hara tersebut biasanya dilakukan pemupukan.

Pemupukan untuk memperkaya unsur hara dalam tanah terbagi menjadi dua macam jika ditinjau dari bahan baku pembuatannya.  Yaitu pupuk organik dan pupuk non organik. Pupuk organik atau sering disebut dengan kompos adalah pupuk yang bahan baku pembuatannya berasal dari bahan-bahan organik seperti daun-daunan, batang, ranting yang melapuk, atau kotoran ternak.  Adapun pupuk non-organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia, seperti Urea, ZA, TSP, SP-36, KCL.

Untuk mempercepat pembuatan kompos diperlukan aktivator yang fungsinya untuk mengurai bahan-bahan organik melalui cara fermentasi. Ada berbagai macam aktivator yang dipergunakan dalam pembuatan kompos organik.  Salah satunya adalah penggunaan Effective Microorganisms 4 atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan EM4.  Untuk dapat memperoleh EM4 ini kita bisa membelinya di toko-toko yang menjual berbagai macam keperluan pertanian.  Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan pemberian EM4 dinamakan bokashi yang jika diartikan kedalam bahasa indonesia adalah bahan organik yang terfermentasi.

Untuk pembuatan kompos bokashi dengan bahan dasar pupuk kandang seperti kotoran ayam, sapi atau kambing bahan-bahan yang diperlukan adalah:

- Pupuk kandang      300 kg
- Dedak                   10 kg
- Sekam                   200 kg
- Gula Pasir              10 sdm
- EM4                      200 ml (20 sdm)
- Air secukupnya

Untuk jumlah bahan yang akan dijadikan kompos berbeda dengan yang tersebut di atas, sepertinya anda bisa menggunakan perbandingan akan masing-masing bahan tersebut.  Contoh jika anda menggunakan pupuk kandang hanya sebanyak 30 kg maka jumlah dedaknya adalah 1 kg, sekam 20 kg, gula pasir 1 sdm, EM4 20 ml dan air secukupnya.

Cara pembuatan dari kompos tersebut adalah:
1. Larutan EM4 + gula + air dicampur merata
2. Pupuk kandang + sekam + dedak dicampur merata
3. Campuran pupuk kandang disiram oleh larutan EM4 secara perlahan hingga merata.  Kandungan air yang terdapat didalam campuran tersebut berkisar antara 30-40%, hal ini bisa di ketahui jika campuran kompos tersebut tidak meneteskan air ketika kita gengam dan akan mekar apabila genggaman dilepaskan.
4. Bahan yang telah dicampur tersebut diletakkan di atas tempat yang kering atau dapat juga dimasukkan ke dalam ember atau karung.  Bila diletakkan dilantai, bahan sebaiknya ditumpuk secara teratur. Tumpukan bahan umumnya setinggi 15-20 cm, tetapi dapat juga hingga 1,5 m.  Setelah itu tumpukan bahan ditutup dengan karung goni atau terpal.
5. Suhu tumpukan dipertahankan antara 40-50 derajat celcius.  Untuk mengontrolnya, setiap 5 jam sekali (minimal sehari sekali) suhunya di ukur.  Apabila suhunya tinggi maka bahan tersebut dibalik, didiamkan sebentar agar suhu turun, lalu ditutup kembali, demikian seterusnya.
6. Proses fermentasi ini berlangsung sekitar 4-7 hari.
7. Setelah bahan menjadi bokashi, karung goni dapat dibuka.  Bokashi ini dicirikan dengan warna hitam, gembur, tidak panas, dan tidak berbau.  Dalam kondisi ini, bokashi sudah bisa dipergunakan.

Bokashi dapat dipergunakan seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.  Dosis yang umum digunakan yaitu 3-4 genggam bokashi untuk satu meter persegi lahan.  Selain itu, bisa juga Bokashi digunakan sebagai media tanam ketika melakukan pembibitan tanaman yang masih kecil.

Demikian sedikit informasi yang saya berikan seputar pembuatan pupuk organik atau kompos.  Tulisan ini saya sarikan dari buku Membuat Kompos Secara Kilat yang ditulis oleh Yovita Hety Indriani.  Semoga bermanfaat.

14 komentar:

  1. Dari mana kita bisa dapatkan bakteri tersebut

    BalasHapus
  2. bos bakterinya berapa kg dan susunya berapa liter

    BalasHapus
  3. Kalau memperbanyak Em4 gimana caranya?Jika pakai tetes?

    BalasHapus
  4. di daerahku susah dapatin susu murni,bisa diganti yang lain?

    BalasHapus
  5. Terimakasih saya jadi tambah wawasan

    BalasHapus
  6. bacteri untuk pembuatan pupuk cair itu apa?

    BalasHapus
  7. dimana kita dapat membeli bakteri em4 nya

    BalasHapus
  8. cara gunanya macam mana pak?saya kurang mengerti tentang em ni

    BalasHapus
  9. terimakasih infonya.Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  10. bakteri Em 4 bisa di beli di toko pertanian..

    BalasHapus
  11. Maksud dari fermentasi disini bukan untuk susu, tapi untuk fermentasi bahan-bahan kompos menggunakan Em 4. terima kasih

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  13. terimakasih infonya... Bermanfaat hehe

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.