Menanam Buah Naga Dengan Metode Stek (potong batang)


Buah naga merupakan buah yang dihasilkan dari pohon yang masih masuk dalam keluarga kaktus. seperti halnya tanaman-tanaman kaktus lainnya, pohon buah naga juga memiliki duri-duri kecil yang terdapat di ruas-ruas batangnya. Terdapat dua macam akar yang kita temukan dipohon buah naga, akar yang pertama adalah akar serabut yang tumbuh di sekitar batang-batang pohon yang menjulur, dan akar yang lainnya adalah yang terdapat didalam tanah pohon buah naga.

Katanya sih jenis buah naga ada berbagai macam, akan tetapi yang pernah saya lihat baru dua macam jenis buah naga.  buah yang pertama adalah buah yang memiliki daging berwarna agak gelap, sedangkan yang satu lagi buah yang dagingnya berwarna putih.  Buah naga sendiri sering dikonsumsi sebagai tambahan ketika membuat es campur atau tidak jarang orang mengkonsumsi langsung buah tersebut, hal ini dikarenakan rasa buah naga sangat menyegarkan serta memiliki kandungan air yang cukup banyak.

Cara mengembangbiakkan buah naga menurut saya sangat mudah, salah satu cara yang saya gunakan adalah dengan menstek dahan buah naga yang telah dewasa dan memiliki ukuran batang yang cukup besar.  Gunakan pisau yang tajam ketika anda akan melakukan penyetekan untuk mempermudah.  Yang perlu kita perhatikan setelah batang terpotong dan siap untuk kita tanam di media adalah jangan sampai tertukar mana batang yang merupakan bagian atas dan mana batang yang merupakan bagian bawah.  Maksudnya anda harus memastikan bahwa batang yang telah distek yang kita tanamkan nanti adalah batang bagian bawah bukan batang bagian atas.

Media tanam yang saya gunakan untuk membibitkan buah naga adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan sekitar 2:1.  Media ini saya campur dalam pot kecil yang nantinya akan menjadi tempat dimana bibit ditanam.  Dalam sebuah buku tentang tata cara tabulampot yang pernah saya baca menyebutkan bahwa selain tanah dan pupuk kandang, media tanam yang bisa gunakan untuk menanam buah naga dicampur juga dengan pasir dan kompos dengan perbandingan antara tanah,pupuk kandang, pasir dan kompos adalah 1:3:2:1.  Mungkin dengan komposisi seperti ini pertumbuhan bibit akan maksimal.

Setelah proses pencampuran media selesai, langkah selanjutnya adalah menanam bibit buah naga dengan cara membenamkan sekitar 25% dari panjang keseluruhan bibit.   Letakkan bibit buah naga tepat ditengah pot. Padatkan  media disekitar bibir pot, siram dengan air secukupnya dan simpan bibit ditempat yang terkena sinar matahari sesuai kebutuhan tanaman buah naga.

Perawatan selanjutnya adalah lakukan penyiraman,walaupun tanaman buah naga bisa bertahan dengan kondisi yang kurang air,akan tetapi sebaiknya penyiraman dilakukan sebelum media tanam terlihat benar-benar kering.  Pemberian pupuk NPK saya lakukan sekitar 1 bulan sekali, sedangkan untuk pupuk cair organik saya semprot per dua minggu sekali. Pemberian pupuk kandang juga saya lakukan dengan frekuensi tidak terlalu sering.  

Apabila bibit sudah tumbuh dan sudah memunculkan tunas-tunas baru, sebaiknya segera dipersiapkan untuk memindahkan bibit kedalam media yang lebih besar.  Untuk tanaman buah naga yang telah besar, pot yang digunakan harus di lengkapi juga dengan tiang-tiang penyangga yang fungsinya untuk menopang anak cabang tanaman agar tidak menjuntai yang bisa menyebabkan cabang patah.

Sampai saat ini, buah naga yang saya tanam di rumah belum berbuah, mungkin belum cukup umur untuk berbuah kali yah.  Namun kalau dari segi geografis dan suhu udara disekitar rumah, sepertinya bukan merupakan masalah.  Karena tidak terlalu jauh dari rumah saya, terdapat petani yang memiliki kebun buah naga yang cukup banyak dan sudah pernah berbuah dengan jumlah cukup banyak.  Untuk itu saya tetap optimis suatu saat nanti buah naga yang saya tanam dengan menggunakan metode tabulampot bisa berbuah, aamiin.


1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.