BukaMall Carnival

Mengetahui Perkembangan Otak Anak

Manusia akan senantiasa akan selalu mengalami perkembangan dalam hidupnya. Perkembangan yang paling mudah kita lihat tentu saja adalah perkembangan wujud tubuhnya.  Dari mulai bayi, balita yang menggemaskan, anak yang mulai sekolah, remaja yang mulai mencari identitas diri dan sampai pada akhirnya menjadi manusia dewasa yang mulai memikul berbagai macam tanggungjawab.  Seiring dengan perkembangan bentuk tubuhnya, otak manusia pun mengalami perkembangan sesuai dengan usianya.  Perkembangan otaknya berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan manusia dalam memahami situasi dan keadaan yang dihadapinya.  Dalam sebuah bab dalam buku STIFIn yang di karang oleh farid poniman, menjelaskan tentang perkembangan kecerdasan manusia pada usia sembilan tahun pertama, yang merupakan periode anak-anak. Pada masa sembilan tahun pertama ini, kita selaku orang tua harus bisa memahami perkembangan anak dalam apa saja yang diperlukan oleh anak dalam rangka memenuhi kebutuhan perkembangan otaknya.

Perkembangan otak anak pada tahun pertama
Pada tahun pertama otak yang berkembang pada bayi adalah pada otak kiri bagian dalam.  Yang dibutuhkan pada masa ini adalah pengetahuan tentang nama-nama.  Seringlah anda berkomunikasi dengan anak anda pada fase ini untuk memperkenalkan lebih banyak vocabulary dan jangan khawatir jika anda seperti berbicara sendiri, percayalah orang lain tidak akan menganggap anda kurang waras.

Perkembangan otak anak pada tahun kedua
Pada umur dua tahun anak anda mulai belajar tentang perasaan dan kasih sayang.  Limpahkan lah kasih sayang dan jangan pernah berlaku kasar atau membentaknya.  Selain itu pada usia dua tahun ini anak membutuhkan komunikasi non verbal, untuk itu ajaklah anak untuk berkomunikasi dengan anak yang umurnya sebaya dengan anak anda. Pada usia ini otak yang tumbuh membesar adalah limbik kanan bagian luar.

Perkembangan pada tahun ketiga
Pada umur tiga tahun kecerdasan motorik kasarnya sedang meningkat.  Anak mulai lincah berlari kesana kemari.  Bagian yang tumbuh dari otaknya adalah limbik kiri bagian dalam.  Dalam pergaulan sosialnya anak seperti ingin menguasai semuanya, meskipun itu merupakan barang atau mainan milik temannya.  Pada usia ini, bermain yang melatih motorik kasarnya seperti memanjat, keseimbangan ayunan, mengayuh sepeda dengan roda empat sangat diperlukan.  Selain itu, pada usia ini anak sudah mulai bisa diajarkan untuk tidur sendiri  terpisah dengan orang tuanya.

Perkembangan pada tahun ke empat
Perkembangan otaknya masih di limbik kiri namun pada bagian luarnya. Kecerdasan motorik halusnya mulai berkembang pada usia ini, daya ingat semakin meningkat sehingga rangsangan seperti cerita sebelum tidur, mendengarkan lagu anak-anak, pengenalan huruf dan angka, keterampilan menjahit, melipa, bermain puzzle, dan belajar mewarnai sangat diperlukan.  Hal lain yang diperlukan oleh anak usia ini adalah permainan yang lebih maju, seperti dari menggunakan sepeda roda empat pada tahun sebelumnya menjadi sepeda roda dua. Kegiatan luar di lapangan yang luas juga menjadi hal yang sangat disukainya.  Bermain sepak bola, berenang, belajar beladiri, juga senam berirama bisa mulai diajarkan.

Perkembangan pada tahun kelima
Pada fase ini, perkembangan bertumpu pada perasaan dalamnya.  Perkembangan isi kepala terjadi pada limbik kanan bagian dalam.  Mereka mulai memiliki rasa tanggung jawab, belajar dewasa, meningkatkan kefahaman dalam berkomunikasi, dan kepandaian merangkai dalam berkomunikasi semakin meningkat.  Anak sudah mulai berani mencurahkan hatinya dan kepekaan perasaan mulai tinggi. Belaian dan perhatian adalah keperluan utama sehari-hari yang dibutuhkannya.  Anak sudah mulai mengerti arti rasanya kehilangan, ditinggalkan, dan dikucilkan. Merasakan sakit hati, dan cenderung ingin menjadi pemimpin diantara teman-temannya.

Perkembangan pada tahun keenam
Perkembangan kreativitasnya semakin baik.  Sudah bisa menyusun informasi yang terputus dalam sebuah permainan detektif. Tingkat kepercayaan diri semakin tumbuh. Sudah semakin berani mengemukakan pendapat.  Kemampuan melukis semakin meningkat dari yang hanya mewarnai dan membuat bentuk, menjadi kemampuan melukis yang sudah ada improvisasinya.  Otak kanan bagian luarnya berkembang cepat pada tahun ini.

Perkembangan pada tahun ketujuh
Pencarian identitas mulai berawal pada usia ini.  Mulai merasa bangga dengan namanya.  Kemampuan bersosial dengan kawan-kawannya semakin meningkat dengan keberanian mengemukakan ide-ide.  Berani menghadapi tantangan dengan keyakinan yang tinggi. Tantangan merupakan makanan untuk membesarkan otak kanan bagian dalamnya.

Perkembangan pada tahun kedelapan
Pada tahun kedelapan otak kiri bagian luarnya berkembang dengan pesat.  Pelajaran matematika sudah bisa dinaikkan porsinya. Mereka sudah pandai menetapkan prioritas, sudah mahir membuat langkah-langkah sistematis, dan sudah muncul keterampilan mengorganisasikan dirinya dengan teman-temannya.  Pelajaran komputer sudah sangat berharga baginya, Pertanyaan terhadap kedua orang tua dan gurunya di sekolah sudah semakin kritis.  Mereka sudah memiliki kemandirian untuk mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan dirinya.

Perkembangan pada tahun kesembilan
Pada umur sembilan tahun ini perkembangan kecerdasan berada di otak tengah dan otak bawah.  Ditandai dengan semakin bertambahnya kefahaman agama. Kejujuran menjadi suatu tuntutan bagi mereka untuk semakin dewasa dan bertanggung jawab.  Mereka sudah memiliki kepekaan untuk menolong orang lain yang susah.  Reaksi kemarahan sudah berani ditunjukkan secara terang-terangan.  Segala sesuatunya sudah lengkap dan siap melakukan keterampilan jenis apapun.

Demikian perkembangan anak pada usia sembilan tahun pertama, semoga kita selaku orang tua bisa memahami dan mencermati setiap perkembangan yang terjadi pada anak-anak kita, sehingga kita bisa memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh anak kita terutama yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasannya.  

Informasi ini saya dapatkan dari buku STIFIn Personalit yang diberikan ketika saya melakukan uji sidik jari anak saya untuk mengetahui bakat serta potensi kecerdasannya.  Tes STIFIn ini saya lakukan agar mengetahui potensi kecerdasan anak saya, sehingga tidak salah dalam memberikan dukungan dan fasilitas kepadanya.  Maksudnya ketika potensi anak kita terletak pada kemampuannya berolah raga atau menjadi atlet, maka dukungan yang harus kita maksimalkan adalah kegiatan yang berhubungan dengan olah raga seperti masuk sekolah sepak bola atau klub bola basket, bukan memaksanya untuk berlatih piano ataupun main teater, karena duanianya bukan disitu. Oke semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...